TRADISI DAN BUDAYA
Ma'atenun Pakapita |
Ma'atenun Pakapita atau dengan kata lain Tarian Cakalele adalah salah
budaya yang di wariskan oleh para Leluhur Negeri Pelauw kepada anak cucu
meraka untuk selalu di lestarikan dan di jaga nilai - nilai budayanya,
Tarian Cakalele wajib di ikuti oleh putra asli pelauw atau yang ada
hubungan darahnya dengan pelauw, adapun syarat - syarat untuk mengikuti
atau menjadi peserta dalam Tarian Cakalele tersebut, persyaratan itu
antara lain, harus mendapatkan restuh dari kedua orang tua atau sanak
saudara, harus sudah di sunat dll.
Tarian Cakalele itu sendiri terbagi atas 4 kelompok atau 4 regu, regu yang pertama Matasiri, regu yang kedua Waelapia, Regu yang ketiga Kapala Air dan regu yang kempat Sanaji, ke empat regu tersebut akan masuk bergantian ke halaman Mesjid Pelauw dan melakukan beragam macam atraksi sampai bunyi beduk Mesjid berhenti, setelah bunyi beduk berhenti peserta Tarian Cakalele yang pertama tadi akan masuk ke Baileuw untuk beristirahat sejenak menunggu peserta yang lainnya, setelah mereka masuk akan di gantikan dengan regu atau kelompok yang kedua dan seterusnya hingga semua kelompok mendapatkan gilirannya, setelah semuanya sudah mendapatkan giliran untuk beratraksi di depan halaman Mesjid, maka semuanya akan masuk dan bergabung dengan kelompok pertama tadi untuk melalukan doa bersama dan menandakan usai sudah kegiatan Tarian Cakalele yang sakral itu... ini lah cerita sekilas tentang perjalanan peserta Tarian Cakalele, kalau ada salah - salah kata mohon di maafkan, bagi teman - taman pengen tahu kelanjutannya bisa tanya aja ama orang tuanya...!!!
Tarawih malam 7 Likur atau biasa di sebut oleh warga Pelauw Tarawih Rumah Huai adalah sebuah acara arak-arakan Desa Pelauw yang biasa di lakukan pada Bulan Suci Ramadhan pada Puasa ke 27, acara ini bisa di laksanakan tergantung dari Para Tokoh-Tokoh Adat, tarawih rumah huai merupakan salah satu tradisi Desa Pelauw yang di jandikan sebagai momentum untuk para generasi mudah pelauw membuat miniatur-miniatur Rumah Adat, Mesjid atau miniatur lainnya yang berhubungan dengan Bulan Suci Ramadhan, sekaligus di jadikan sebgai ajang Silaturahim.
Acara-acara seperti ini sangat di nanti-nantikan oleh
muda-mudi desa pelauw karena semua warga desa pelauw yang merantau di
kampung halaman orang akan pulang dan berkumpul dengansanak saudara
sekaligus di jadikan sebagai tempat untuk mencari pacar.
MAKANAN
Papeda |
sagu |
Makanan khas yang ada di negeri pelauw yaitu SAGU DAN PAPEDA, makanan ini terbuat dari tanaman pohon sagu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar